Gandeng KDRT, Toco Luncurkan Fitur Komunitas di Event Reptile Party
loading...
A
A
A
JAKARTA - Toco, aplikasi marketplace dan iklan baris berbasis komunitas pertama di Indonesia, mengumumkan peluncurannya pada Minggu (4/8/2024) di Mall Bintaro Plaza, Tangerang Selatan, dalam pameran Reptile Party.
Acara hasil kolaborasi Toco dengan komunitas KDRT (Kerabat Dekat Reptile Tangsel) ini sukses memberikan pengalaman tak terlupakan bagi semua orang, terlebih para pecinta reptil dan hewan peliharaan.
Pameran Reptile Party yang berlangsung pada 29 Juli hingga 4 Agustus 2024 ini diikuti belasan booth yang memamerkan berbagai macam reptil dan hewan peliharaan, serta booth Toco yang mewadahi jual beli tanpa biaya admin apa pun. Acara ini menjadi favorit di kalangan pengunjung, memberikan perpaduan sempurna antara edukasi dan hiburan.
Pengunjung telah melihat berbagai jenis reptil, mulai gecko, ular, iguana, kura-kura eksotis, hingga peliharaan lainnya seperti kucing, kelinci, dan sugar glider. Pengunjung juga berkesempatan mendapatkan potongan hingga 90% dalam event ini jika melakukan pembelian melalui aplikasi Toco.
Puncak acara berlangsung pada Sabtu dan Minggu kemarin yang diisi dengan kontes reptil sekaligus peluncuran aplikasi Toco dengan fitur komunitasnya. Para kontestan memamerkan gecko, ular, dan reptil lainnya yang mereka banggakan, bersaing untuk meraih penghargaan dalam kompetisi ini.
Puncak Reptile Party dihadiri oleh CEO & Founder Toco Arnold Sebastian Egg, yang juga menjadi pembicara di acara talkshow.
Dalam event ini, Toco sekaligus memperkenalkan fitur barunya, yaitu Toco Community. Fitur ini dirancang untuk mendukung interaksi dan kolaborasi antarkomunitas, menjadikan toco tempat yang sempurna untuk berbagi dan belajar bersama.
Dengan Fitur Ruang Komunitas, pengguna dapat membuat dan bergabung dengan grup berdasarkan minat mereka, berpartisipasi dalam diskusi, dan mengadakan acara komunitas.
“Toco adalah aplikasi marketplace dan classified baru di Indonesia. Bedanya, Toco mengutamakan merchant agar bisa berjualan dengan bebas tanpa biaya admin,” kata Arnold Sebastian Egg dalam siaran persnya.
"Sekali lagi, kita tidak setuju dengan biaya admin 5%, 7%, 12% yang dibebankan kepada merchant, karena itu sangat merugikan mereka yang margin awalnya saja sudah kecil," pungkasnya.
Acara hasil kolaborasi Toco dengan komunitas KDRT (Kerabat Dekat Reptile Tangsel) ini sukses memberikan pengalaman tak terlupakan bagi semua orang, terlebih para pecinta reptil dan hewan peliharaan.
Pameran Reptile Party yang berlangsung pada 29 Juli hingga 4 Agustus 2024 ini diikuti belasan booth yang memamerkan berbagai macam reptil dan hewan peliharaan, serta booth Toco yang mewadahi jual beli tanpa biaya admin apa pun. Acara ini menjadi favorit di kalangan pengunjung, memberikan perpaduan sempurna antara edukasi dan hiburan.
Pengunjung telah melihat berbagai jenis reptil, mulai gecko, ular, iguana, kura-kura eksotis, hingga peliharaan lainnya seperti kucing, kelinci, dan sugar glider. Pengunjung juga berkesempatan mendapatkan potongan hingga 90% dalam event ini jika melakukan pembelian melalui aplikasi Toco.
Puncak acara berlangsung pada Sabtu dan Minggu kemarin yang diisi dengan kontes reptil sekaligus peluncuran aplikasi Toco dengan fitur komunitasnya. Para kontestan memamerkan gecko, ular, dan reptil lainnya yang mereka banggakan, bersaing untuk meraih penghargaan dalam kompetisi ini.
Puncak Reptile Party dihadiri oleh CEO & Founder Toco Arnold Sebastian Egg, yang juga menjadi pembicara di acara talkshow.
Dalam event ini, Toco sekaligus memperkenalkan fitur barunya, yaitu Toco Community. Fitur ini dirancang untuk mendukung interaksi dan kolaborasi antarkomunitas, menjadikan toco tempat yang sempurna untuk berbagi dan belajar bersama.
Dengan Fitur Ruang Komunitas, pengguna dapat membuat dan bergabung dengan grup berdasarkan minat mereka, berpartisipasi dalam diskusi, dan mengadakan acara komunitas.
“Toco adalah aplikasi marketplace dan classified baru di Indonesia. Bedanya, Toco mengutamakan merchant agar bisa berjualan dengan bebas tanpa biaya admin,” kata Arnold Sebastian Egg dalam siaran persnya.
"Sekali lagi, kita tidak setuju dengan biaya admin 5%, 7%, 12% yang dibebankan kepada merchant, karena itu sangat merugikan mereka yang margin awalnya saja sudah kecil," pungkasnya.
(tsa)